Monday, 20 March 2017

3.2.2 PENYEBARAN FITNAH






Dalam Kamus Besar Bahasa Malaysia disebutkan bahwa fitnah artinya perkataan bohong atau tanpa berdasarkan kebenaran yang disebarkan dengan maksud memburukkan orang. Kata fitnah berasal dari bahasa Arab (الفِتْنَةُ) yang bermakna ujian dan cubaan.
Di dalam Al-Qur’an dan hadis sendiri ada banyak makna tentang fitnah, seperti fitnah bermaksud syirik, berpaling dari jalan yang benar, sesat, pembunuhan dan kebinasaan, perselisihan dan peperangan, kemungkaran dan kemaksiatan. Termasuklah menyebarkan berita dusta atau mengada-ngada yang kemudian merugikan orang lain juga termasuk dalam fitnah.

Ada dua macam fitnah, yakni fitnah syubhat dan fitnah syahwat.
1. Fitnah Syubhat
Syubhat berarti samar-samar atau tidak jelas. Dalam fiitnah syubhat, seseorang menjadi rosak ilmu dan keyakinannya sehingga menjadikan perkaran ma’ruf menjadi samar dengan kemungkaran, sementara kemungkaran sendiri tidak ia hindari (dikerjakan). Fitnah syubhat merupakan fitnah paling berbahaya oleh kerana kurangnya ilmu dan lemahnya bashirah, ketika diiringi dengan niat buruk dan hawa nafsu maka timbullah fitnah besar dan keji.
Rasulullah SAW  sangat mengkahwatirkan fitnah syubhat, sebagaimana hadis yang diriwayatkan oleh Abu Barzah Al-Aslamy, beliau bersabda yang artinya;
“Sesungguhnya di antara yang aku takutkan atas kamu adalah syahwat mengikuti nafsu pada perut kamu dan pada kemaluan kamu serta fitnah-fitnah yang menyesatkan.” (H. R. Ahmad).
YangTermasuk dalam fitnah syubhat adalah;
  1. Kekafiran
Allah SWT berfirman yang artinya;
“Katakanlah: “Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya?” Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya. mereka itu orang-orang yang telah kufur terhadap ayat-ayat Tuhan mereka dan (kufurerhadap) perjumpaan dengan Dia, Maka hapuslah amalan- amalan mereka, dan Kami tidak Mengadakan suatu penilaian bagi (amalan) mereka pada hari kiamat.  (Q. S. Al Kahfi 18: 103-105).
  1. Munafik
Allah SWT berfirman yang artinya;
“Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta. dan bila dikatakan kepada mereka: ’Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi.’ Mereka menjawab: “Sesungguhnya Kami orang-orang yang mengadakan perbaikan.”  (Q. S. Al Baqarah 2: 10-11).

  1. Bid’ah penyebab perpecahan
Sebuah hadis dari Mu’awiyah bin Abi Sufyan RA,
“Ketahuilah, sesungguhnya Rasulullah SAW berdiri kepada kami, lalu bersabda: Ketahuilah, sesungguhnya Ahlul Kitab sebelum kamu telah berpecah-belah menjadi 72 agama. Dan sesungguhnya agama ini (Islam) akan berpecah-belah menjadi 73 agama. 72 di dalam neraka, dan sati di dalam sorga, yaitu Al-Jama’ah.”
“Dan sesungguhnya akan muncul beberapa kaum dari kalangan umatku yang hawa-nafsu menjalar pada mereka sebagaimana virus rabies menjalar pada tubuh penderitanya. Tidak tersisa satu urat dan persendian kecuali sudah dijalarinya.” (H. R. Abu Dawud, Ahmad, Al-Hakim).
2. Fitnah Syahwat
Fitnah syahwat merupakan segala perbuatan yang dapat melemahkan dan mengikis iman seseorang disebabkan oleh mengikuti hawa nafsu. Mereka yang terkena fitnah syahwat biasanya malas beribadah serta tidak segan melanggar perintah Allah dan menyiakan apa yang dilarang. Hal ini disebabkan oleh hawa nafsu dari iblis yang setiasa mengiringi dan membuat iman semakin lemah.
Umumnya, fitnah syahwat adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan dunia, kesenangan, dan yang membangkitkan hawa nafsu.Allah SWT berfirman yang artinya;
“Dijadikan indah bagi manusia kecintaan kepada syahwat (apa-apa yang diingini) berupa wanita, anak-anak, harta kekayaan yang berlimpah dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia. Dan di sisi Allahlah tempat kembali yang baik (surga).” (Q. S. Al-Imran : 14).
Bahaya Fitnah
Allah SWT berfirman yang artinya;
“Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu”. (Q. S. Al Hujurat : 6).
Apapun yang kita dengar dari orang lain, segala ucapan itu kita terima dengan telinga, bukan dengan lidah (ucapan). Berita-berita itu menyebar luas dari telinga ke telinga seolah keluar dari mulut ke mulut. Hati adalah yang menentukan apakah semua berita yang di dengar itu adalah benar atau salah. Allah SWT berfirman yang artinya;
“Kamu katakan dengan mulutmu apa yang tidak kamu ketahui sedikit juga, dan kamu menganggapnya suatu yang ringan saja.Padahal dia pada sisi Allah adalah besar” (Q. S. An Nur : 15).
Selanjutnya, firman Allah SWT mengenai pertanggung jawapan panca indera kita di akhirat;
“Sesungguhnya orang-orang yang menuduh wanita-wanita yang baik-baik, yang lengah lagi beriman (berbuat zina), mereka kena la’nat di dunia dan akhirat, dan bagi mereka adzab yang besar, pada hari (ketika) lidah, tangan dan kaki mereka menjadi saksi atas mereka terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan. Pada hari itu, Allah akan memberi mereka balasan yang setimpal menurut semestinya, dan tahulah mereka, bahwa Allah-lah Yang Benar, lagi Yang menjelaskan (segala sesuatu menurut hakikat yang sebenarnya).” (Q. S. An Nur : 23-25).


ISU SEMASA










Dimana seorang itu membuat fitnah

Fitnah itu hukumnya sangat berat, lebih berat daripada ketidaktaatan atau dosa besar. Sebab fitnah itu sendiri berbahaya;
1. Menimbulkan kesengsaraan
Oleh sebab berita yang disebarkan tidaklah benar, fitnah sangat merugikan terutama bagi orang yang difitnah dan jadi harga dirinya hancur di mata masyarakat dan menjadi bahan cemohan. Sedangkan bagi yang memfitnah sendiri tidak akan lagi bisa dipercaya dan setiap orang pasti akan menjauhinya.
2. Menimbulkan keresehan
Oleh sebab fitnah yang disebarkan masyarkat jadi tidak tenang kerana takut. Misalnya, ada yang difitnah menjadi pencuri, pastinya orang akan takut jika suatu saat mereka akan jadi korban.
3. Memecah kebersamaan dan tali silaturrahmi
Satu fitnah bisa menghancurkan satu bangsa kerana satu fitnah saja bisa menimbulkan berbagai masalah yang akhirnya bisa menjadi seperti lingkaran syaitan (masalah yang tiada akhir).
4. Dapat mencelakai orang lain
Fitnah lebih kejam daripada pembunuhan, pada kenyataannya itu memang benar. Fitnah umumnya dilatarbelakangi ketidaksukaan atau kebenciaan terhadap orang lain, tidak menutup kemungkinan turut membangkitkan niat jahat yang dapat mencelakai orang lain.
5. Fitnah merugikan orang lain
Sudah sangat jelas bahwa fitnah banyak memberikan korbannya kerugian, mulai dari fizikal, psikologi, sampai harta benda dan keluarga. Yang paling menyakitkan adalah hancurnya harga diri kerana pada dasarnya setiap manusia pasti ingin dihargai di mata manusia lainnya.
6. Tanda orang munafik
Ciri-ciri orang munafik yakni; bicaranya dusta, ketika diberi kepercayaan (amanah) justru mengkhianatinya, dan melanggar janji.




Semua ini kita dapat lihat bertapa  buruknya kesan fitnah pada sesorang itu.oleh itu kita perlu menghindari dan memjauhi fitnah dalam kehidupan kita .













  
                                                                      



Kesimpulannya, fitnah merupakan penyakit hati yang sangat berbahaya. Kerana kesan yang ditimbulkan sentiasa negatif dan tidak akan pernah positif. Luka yang digoreskan atau ditusukkan oleh fitnah lebih tajam daripada pedang. Kehancuran akibat fitnah lebih dahsyat daripada serangan bom senjata peluru berpandu. Fitnah boleh merosakkan hubungan silaturahim, memporak-perandakan sesebuah keluarga dan masyarakat, dan ia juga boleh menghancurkan sesebuah agama dan kaum.

Jadi, fitnah adalah bentuk kezaliman yang ditegaskan atas tiga perkara iaitu berpaksikan pada kedustaan, kedengkian sebagai alasannya dan kemunafikan sebagai atapnya. Orang yang suka menfitnah ini berjalan dengan baju kesombongan mengikut kehendak hawa nafsu dan pujukan syaitan. Otaknya dikotori dengan prasangka buruk. Hatinya juga beku, sukar untuk menerima kebenaran dan merasakan dirinya sentiasa betul sehingga cemburu apabila orang lain mendapat kejayaan. Kebahagiannya di atas penderitaan orang lain. Kehidupannya terlena dengan tipu daya syaitan. Akidahnya dijual hanya untuk memperolehi kesenangan dunia semata-mata. Ingatlah, Rasulullah SAW bersabda,

"Bahawa fitnah dapat muncul dari kebodohan merajalela, ilmu telah tercabut, dan banyak pembunuhan serta kekacauan.”(HR Bukhari-Muslim)

Untuk mecegah penyebaran fitnah atau menghindari fitnah, kita mesti memupuk silaturahim antara manusia. Yang kedua ialah selalu berbuat baik kepada sesiapapun, kerana kebaikan hati adalah benteng pertama agar kita dapat terhindar dari fitnah. Yang ketiga, semampu  mungkin hindari dari persaingan yang tidak sihat kerana persaingan yang tidak sihat banyak kesan negatifnya. Salah satunya adalah menyebarkan fitnah sebagai satu alat untuk menjatuhkan pesaing. Keempat, membina imej yang baik di mata masyarakat, dimana ia merupakan benteng paling kukuh untuk mengelakkan diri difitnah atau menfitnah.

Oleh itu, Kita harus berwaspada dan berhati-hati terhadap fitnah, juga terhadap orang yang suka menfitnah. Kerana mereka tergolong  dari orang yang munafik, kufur nikmat dan berpotensi menjadi pengkhianat.


No comments:

Post a Comment